KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami,sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang kontrasepsi mantap.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah kontrasepsi mantap ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Akhir kata kami berharap semoga makalah kontrasepsi mantap ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Padang,april 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kondisi
kependudukan di Indonesia saat ini baik yang menyangkut jumlah, kualitas,
maupun persebaranya merupakan tantangan yang berat yang harus diatasi bagi
tercapainya keberhasilan pembangunan bangsa Indonesia.
Situasi dan
kondisi kependudukan yang ada pada saat ini merupakan suatu fenomena yang
memerlukan perhatian dan penanganan secara seksama, lebih sungguh-sungguh, dan
berkelanjutan (Handayani, 2010, hlm.9). Indonesia merupakan negara dengan nomor
urut ke empat dalam besarnya jumlah penduduk setelah China, India, dan Amerika
Serikat. Menurut data statistik jumlah penduduk Indonesia saat ini adalah 230
juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) saat ini yaitu 1,35% atau 3,2
juta jiwa per tahun. Bila tanpa pengendalian yang berarti maka jumlah penduduk
Indonesia akan bertambah menjadi 249 juta jiwa pada tahun 2010 dan 293,7 juta
jiwa pada tahun 2015.
Metode kontrasepsi mantap terdiri dari dua
macam yaitu Medis Operatif Wanita (MOW) dan Medis Operatif Pria (MOP). Medis
Operatif Wanita (MOW) sering dikenal dengan tubektomi (sterilisasi) karena
prinsip metode ini adalah memotong atau mengikat saluran tuba fallopi sehingga
mencegah pertemuan antara ovum dan sperma. Sedangkan Medis Operatif Pria (MOP)
sering dikenal dengan vasektomi yaitu memotong atau mengikat saluran
vasdeferens sehingga cairan sperma tidak diejakulasi (Handayani, 2010, hlm.36).
Angka prevalensi
metode kontrasepsi jangka panjang khususnya tubektomi masih sangat rendah
dibandingkan dengan kontrasepsi lainnya. Mekanisme kerja Medis Operatif Wanita
(MOW) yaitu dengan mencapai tuba fallopi dan menutup atau mengoklusi tuba
fallopi (mengikat dan memotong atau memasang cincin) sehingga spermatozoa tidak
dapat bertemu dengan ovum (Pinem, 2009 hlm.292).
Sterilisasi
wanita adalah satu-satunya metode kontrasepsi wanita yang permanen. Metode ini
pertama kali dilontarkan oleh Hipokrates. Saat ini sterilisasi wanita dilakukan
melalui abdomen, baik dengan laparotomi mini maupun dengan sterilisasi
laparoskopik atau melalui vagina dengan kuldoskopi.
Sterilisasi
wanita dapat dilakukan sebagai prosedur 1 hari, baik dengan anestesi umum
maupun lokal (Everet, 2008, hlm.252).
Kontrasepsi mantap atau sterilisasi merupakan
metode keluarga berencana yang paling efektif, murah,
aman, dan mempunyai nilai demografi yang sangat tinggi. Rendahnya pemakaian
metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) seperti alat kontrasepsi dalam rahim
(AKDR), implant, Medis Operatif Wanita (MOW)/tubektomi dan Medis Operatif Pria
(MOP)/vasektomi dikarenakan kurangnya pengetahuan serta kesadaran pasangan usia
subur untuk menggunakan metode kontrasepsi ini, lemahnya ekonomi juga
mempengaruhi partisipasi masyarakat terhadap pemakaian metode kontrasepsi
tubektomi
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
yang di maksud dengan kontrasepsi mantap ?
2.
Apa-apa
saja motode kontrasepsi mantap ?
` C. Tujuan makalah
Tujuan Umum Untuk mengetahui pengetahuan
tentang kontrasepsi mantap
D. Manfaat makalah
1. makalah ini
dapat digunakan sebagai sumber informasi dan menambah pengetahuan bagi
mahasiswa kebidanan tentang kontrasepsi mantap.
BAB II
ISI
KONTRASEPSI
MANTAP
A.Pengertian
Kontrasepsi
mantap (kontap) adalah suatu tindakan untuk membatasi keturunan dalam jangka
waktuyang tidak terbatas, yang dilakukan terhadap salah seorang dari
pasangan suami isteri
atas permintaan yang bersangkutan, secara mantap dan sukarela. Kontap dapat diikuti baik oleh wanitamaupun
pria.
B.Syarat
1.SukarelaCalon
peserta kontrasepsi mantap harus secara sukarela menerima pelayanan kontrasepsi
mantap.Artinya calon peserta KB tersebut tidak dipaksa atau ditekan untuk
menjadi peserta kontrasepsimantap. Untuk memantapkan syarat sukarela ini perlu
dilakukan pelayanan informasi konseling.
2.BahagiaSetiap
calon peserta kontrasepsi mantap harus memenuhi syarat kebahagiaan
artinyacalon peserta tersebut terikat dalam perkawinan yang syah
dan harmonis,telah dianugerahisekurang-kurangnya 2 orang anak dengan umur anak
terkecil 2 tahun dan dengan mempertimbangkan umur istri sekurang-kurangnya 25
tahun. Syarat bahagia ini dapat diketahui pada saat dilakukan pelayanan
informasi dan konseling.
3.SehatSetiap
calon peserta kontrasepsi mantap harus memenuhi syarat kesehatan, artinyatidak
ditemukan kontra indikasi kesehatan jika kepada calon peserta tersebut
diberikan pelayanankontrasepsi mantap. Syarat kesehatan ini dapat diketahui
pada saat pemeriksaan prabedah.
·
JENIS KONTRASEPSI
1.Kontap
wanita ( MOW )
2.Kontap
pria ( MOP )
1.MOW (
Tubektomi )
1.Pengertian
Pemotongan
( oklusi ) kedua tuba falopii sehingga spermatozoa dan ovum tidak dapat
bertemu.Disebut juga tubektomi atau tubal
ligation
.
Keuntungan:
a.
Tidak
mengganggu ASI.
b. Jarang ada keluhan sampingan.
c. Angka kegagalan hampir tidak ada.
d. Tidak mengganggu gairah seksual.
Kerugian:
a.
Tindakan
operatif, seringkali menakutkan
b. Definitif, kesuburan tidak dapat kembali
lagi
c.
Komplikasi
yang ditimbulkan bisa serius.
4.Teknik
a.Penyinaran
Penggunaan
sinar LASER untuk oklusi tuba.
Keuntungan:
a)
Kerusakan
tuba falopii terbatas
b) Morbiditas rendah
c)
Dapat
dikerjakan dengan laparoskopi histeroskopi atau laparatomi
Kerugian:
a)
Memerlukan
peralatan yang mahal
b) Memerlukan latihan khusus
c) Belum ditentukan standardisasi prosedur
ini
d) Potensi reversibilitas belum
diketahui
b.Operatif
Dapat
dilakukan dengan 3 cara :
1)Abdominal
a)Laparotomi
Laparotomi
saja untuk kontap wanita tidak dianjurkan karena diperlukan insisi
yang panjang dan anestesi umum atau anestesi spinal.Laparotomi hanya
diperlukan bila cara-cara kontap lainnya gagal atau timbulkomplikasi sehingga
sehingga memerlukaninsisi yang lebih besar. Atau jika padakeadaan lain, jika
kontap bukan meriupakan operasi utama, tetapi sebagai pelengkapmisalnya
padasectio sesaria, KET dll.
b)Mini-
Laparatomi
Waktu
operasi
(1)Post-partum
(2)Post-abortus
(3)Interval
(dilakukan pada saat bukan post-partum atau post-abortus)
Tempat
Insisi
(1)Sub-umbilikal
/ infra-umbilika
(2)Supra-pubis
/ Mini-Pfannenstiel
Keuntungan:
1.Mudah
dipelajari
2.Dapat
dikerjakan oleh setiap tenaga medis yang memiliki dasar-dasar ilmu bedah dan
keterampilan bedah
3.Hanya
memerlukan alat-alat sederhana dan tidak mahal, terutama alat-alat
bedahstandar
4.Komplikasibiasanya
hanya komplikasi minor
5.Dapat
dilakukan segera setelah melahirkan
Kerugian:
1.Waktu
operasi lebih lama
2.Sukar
dilakuakn pada wanita yang sangat gemuk
3.Meninggalkan
bekas luka kecil yang masih dapat terlihat
4. Nyeri
singkat
5.Angka
kejadian infeksi lebih tinggi daripada laparoskopi
c)Laparoskopi
Adalah
suatu pemeriksaan endoskopik dari bagian dalam rongga peritoneum denganalat
laparoskop yang dimasukkan melalui dinding anterior abdomen.
Keuntungan:
1.Komplikasi
rendah
2.Cepat
( rata-rata 5-15 menit )
3.Insisi
kecil sehingga luka parut rendah sekali
4.Dapat
dipakai juga untuk diagnostik maupun terapi
5.Kurang
memnyebabkan rasa sakit bila dibanding dengan mini- laparatomi
6.Sangat
berguna jika jumlah calon akseptor banyak
Kerugian:
1.Risiko
komplikasi bisa serius.
2.Memerlukan
pneumo-peritoneum dengan segala akibatnya
3.Lebih
sukar dipelajari
4.Memerlukan
keahlian dan ketrampilan khusus dalam bedah abdomen
5.Harga
peralatan mahal dan memerlukan perawatan yang teliti
6.Tidak
dianjurkan untuk dilakukan segera post-partum.
2.Vaginal
a)Kolpotomi
Cara
yang dikenal yaitu kolpotomi posterior dan kolpotomi anterior. Kolpotomi posterior lebih sering dipakai.Tekniknya dengan membuka cavum douglas yang
terletak diantara dinding depan rectum dan dinding belakang uterus melalui
vagina untuk sampai ke tuba fallopii.Kolpotomi anterior dilakukan dengan
caraperitoneum diinsisi diantara kandung kencing dan uterus, kemudian uterus
diputar sehingga tuba fallopii terlihat.
Keuntungan:
1.Dapat
dilakukan dengan rawat jalan
2.Hanya
memerlukan waktu sekitar 5-15 menit
3.Cukup
dengan neurolept-analgesia + anestesi lokal
4.Rasa
sakit post-operatif lebih kecil dibandingkan cara-cara kontap lainnya
5.Tidak
ada insisi abdominal sehingga tidak ada bekas luka parut eksternal
6.Peralatan
yang dipakai sederhana, murah dan mudah pemeliharaanya.
7.Morbiditas
dan komplikasi mayor rendah
8.Angka
kegagalan rendah ( kira-kira 1% )
b)Kuldoskop
Pada
kuldoskopi, rongga pelvis dapat dilihat melalui alat kuldoskop yang dimasukkan melalui
fornix posterior melalui cavum douglas, yaitu suatu kantong peritoneum yang terletak
diantara dinding depan rectum dan dinding belakang uterus.Dengan adanya
laparoskopi trans-abdominal, maka kuldoskopi kurang mendapatkanminat sehingga sekarang
jarang dilakukan.Waktu operasi Kuldoskopi post-partum atau post-abortus
sebaiknya dikerjakan minimal 5 minggusetelah melahirkan atau 2-4 minggu setelah
abortus.Sebagai prosedur interval, kuldoskopi paling baik dikerjakan selama
fase dini darisiklus haid ( tidak ada kehamilan).
Keuntungan:
1.Tidak
meninggalkan luka parut eksternal
2.Cukup
dengan neurolept-analgesia + anestesi lokal
3.Dapat
dikerjakan secara rawat jalan
4.Peralatan
lebih sederhana dan lebih murah bila dibandingkan dengan laparoskopi.
5.Waktu
operasi singkat
6.Komplikasi
dan morbiditas rendah
7.Tidak
memerlukan pneumo-peritoneum buatan
8.Elektro-koagulasi
jarang dikerjakan.
Kerugian:
Harus
dilakukan dengan posisi knee-chest yang mungkin kurang menyenangkan.
3)Transcervikal
Merupakan
metode kontrasepsi dimana oklusi tuba fallopii dilakukan melaui cervix
uteri.Metode ini belum banyak dikerjakan dan pada umumnya masih dalam tahap eksperimental.
a)Histeroskopi
Prinsipnya
sama seperti laparoskopi, hanya pada histeroskopi tidak dipakai trocar,tetapi
suatu vacum cervical adaptor untuk mencegah keluarnya gas saat dilatasicervix/
cavum uteri.
Keuntungan:
1.Sederhana
2.Relatif
murah
3.Mudah
dipelajari
4.Anestesi
minimal
5.Dapat
dikerjakan secara rawat jalan.
6.Tidak
diperlukan insisi
7.Dapat
dilakukan secara rawat jalan karena prosedurnya cepat/singkat
Kerugian:
1.Resiko
perforasi uterus dan luka bakar
2.Angka
kegagalan tinggi ( 11-35 % )
3.Risiko
kehamilan ektopik/ kehamilan cornu
4.Sering
timbul kesulitan teknis dalam mencari lokasi orificium tubae
5.Oklusi
tuba fallopii mungkin tidak segera efektif
b)Blind-
delivery
Pada
metode ini, operator tidak melihat langsung kedalam cavum uteri
untuk melokalisir orificium tubae. Alat-alat yang diperlukan hanya
alat-alat sederhana
c)Penyumbatan
tuba mekanis
1.Tubal
clipsTubal clips dipasang pada isthmus tuba fallopii, 2-3 cm dari uterus,
melalui laparotomi,laparoskopi, kolpotomi atau kuldoskopi.Tubal clips menyebabkan
kerusakan yang lebih sedikit atau kecil pada tuba fallopiidiandingkan dengan
cara-cara oklusi tuba fallopii lainnya.
2.Tubal
ringDengan memasang cincin berdiameter 1 mm pada tuba fallopii. Dapat dipakai
pada minilaparotomi, laparoskopi dan cara trans-vaginal, dipasang pada ampula
tuba atau
ampulary-isthmic junction, 2-3 cm dari uterus. Tubal ring merusak
tuba fallopii sepanjang1-3 cm.
d)Penyumbatan
tuba kimiawi
Banyak
zat-zat kimia yang saat ini dalam penelitian eksperimental untuk oklusi tuba
fallopii,terutama dilakukan pada hewan percobaan. Sedangkan pada manusia baru
beberapa zat kimiasaja yang telah diteliti.
Cara
kerja :
1.Tissue
adhesiveZat kimia akan menjadi padat sehingga terbentuk sumbat didalam tuba
fallopii.
2.Sclerosing agent
Zat
kimia akan merusak saluran tuba fallopii dan menimbulkan fibrosis.Zat
kimia dalam bentuk cairan, pasta atau padat, diasukkan melalui serviks kedalam
utero-tubal junction, dapat dengan visualisasi secara langsung yaitu dengan
histeroskop, atau tanpavisualisasi langsung ( blind-delivery ) dengan kateter,
kanula atau tabung suntik. Atau dapatdikerjakan juga melalui ujung fimbriae,
dengan melihat secara langsung melalui jalan trans-abdominal atau
trans-vaginal.Saat ini, zat-zat kimia yang telah diteliti untuk kontap wanita
yaitu :
phenol (carbolic acid)compounds, Quinacrine,
dan Methyl-cyanoacrylate (MCA).
Zat-zat
kimia yang ideal untuk oklusi tuba fallopii harus :
1.Sedapatnya
diberikan dalam 1 kali pemberian
2.Efektif
100%
3.Non-toksik
4.Murah
5.Tersedia
setiap saat
6.Terbatas
pada tuba fallopii, tidak boleh sapai ke rongga abdomen.
7.Tidak
menyebabkan rasa sakit
8.Stabil,
dengan masa kerja tak terbatas
Keuntungan:
1.Mengerjakannya
mudah
2.Dapat
dikerjakan secara rawat jalan.
Kerugian:
1.Kebanyakan
zat kimia kurang efektif setelah satu kali pemberian, sehingga akseptor
haruskembali untuk peberian berikutnya (sampai tiga kali pemberian) dengan
interval satu minggu atau satu bulan.
2.Ada
beberapa zat kimia yang sangat toksik, sehingga dapat menyebabkan
kerusakan jaringan sektarnya.
3.Beberapa
zat kimia memerlukan alat khusus untuk aplikasinya.
4.Irreversibel
5.Dosis
zat kimia sukar ditentukan sebelumnya.
2.MOP ( Vasektomi )
1.Pengertian
Sterilisasi
pada laki-laki disebut vasektomi.Caranya ialah dengan memotong saluran mani (vasdeverens) kemudian kedua ujungnya
di ikat, sehingga sel sperma tidak dapat mengalir keluar penis
(urethra). Sterilisasi laki-laki termasuk operasi ringan, tidak melakukan
perawatan di rumahsakit dan tidak mengganggu kehidupan seksual. Nafsu seks dan
potensi lelaki tetap, dan waktumelakukan koitus
terjadi pula ejakulasi,tetapi yang terpancar hanya semacam lendir yang
tidak mengandung sperma.Kontap pria ini masih merupakan metode yang
“terabaikan” dan kurang mendapatkan perhatian.
2.Cara
kerja
Oklusi
vas deferens, sehingga menghambat perjalanan spermatozoa dan tidak
didapatkanspermatozao didalam semen/ejakulat.
3.Efektifitas
a.Angka
kegagalan 0-2,2 % ,umumnya < 1 %
b.Kegagalan
kontap , umumnya disebabkan oleh:
1.Senggamaa
yang tidak terlindung sebelum semen/ejakulat bebas sama sekali dari spermatozoa.
2.Rekanalisasi
spontan dari vas deferens, umumnya terjadi setelah pembentukan
granulomaspermatozoa
3.Pemotongan
dan oklusi struktur jaringan lain selama operasi
4.Jarang
: duplikasi congenital dari vas deferens.4.
Keuntungan:
1.Efektif
2.Aman,
morbiditas rendah dan hampir tidak ada mortalitas
3.Sederhana
4.Cepat,
hanya memerlukan waktu 5-10 menit
5.Hanya
memerlukan anestesi lokal saja
6.Biaya
rendah
7.Secara
kultural, sangat dianjrkan di negara-negara dimana wanita merasa malu
untuk ditangani oleh dokter pria atau kurang tersedia dokter wanita dan
paramedis wanita.
Kerugian:
1.Diperlukan
suatu tindakan operatif
2.Kadang-kadangmenyebabkan
komplikasi seperti perdarahan atau infeksi
3.Belum
memberi perlindungan total sampai semua spermatozoa yang sudah ada didalam sistem
reproduksi distal dari tempat oklusi vas deferens dikeluarkan.
4.Problem
psikologis yang berhubungan dengan perilaku seksual mungkin bertambah
parahsetelah tindakan operatif yang menyangkut sistem reproduksi pria.
6.Teknik
a.Operatif
1.Vasektomi
dengan pisau setelah anestesi lokal
yaitu dengan larutan prokain lidokain atau lignokain tanpamemakai adrendin maka
dilakukan irisan pada kulit scrotum. Kulit dan otot-otot disayat,maka
tampak vas deferens dengan
sarungnya. Irisan dapat dilakukan pada garis tengah antara dua belahan scrotum
atau pada dua tempat di atas masing-masing vas deferens
Kedua
vas tampak sebagai saluran yang putih dan agak kenyal pada perabaan. Vas
dapatdibedakan dari pembuluh-pembuluh darah, karena tidak berdenyut.
Identifikasi
Vasterutaa sukar apabila kulit scrotum tebal.
2)Vasektomi
tanpa pisau untuk mengurangi atau
menghilangkan rasa takut calon akseptor kontap pria akantindakan operasi ( yang
umumnya dihubungkam dengan pemakaian pisau operasi ), danuntuk menggalakkan
penerimaan kontap pria, di Indonesia sekarang telah diperkenalkanmetode
vasektomi tanpa pisau ( VTP ).Vasektomi pada pisau juga dapat dilakukan tanpa
mengiris kulit, jadi tanpa memakai pisau sama sekali, yaitu dengan cara:
1.Saluran
diikat bersama-sama dengan kulit scrotum dengan cara mencobloskan jarum dengan benang sampai ke
bawah saluran mani.
2.Dapat
juga disuntikkan ke dalam saluran mani.
3.Saluran
mani dapat dibakar dengan mencobloskan jarum kauter halus melalui kulit ke
dalam saluran mani.
b.Penyumbatan
vas deferens
mekanisDilakukan dengan penjepitan vas
deferens menggunakan :
1.Vaso-clips
2.Intra
Vasal Thread (IVT)
3.Reversible
Intravas Device (R-IVD).
4.Shug
5.Phaser
(Bionyx Control)
6.Reversible
Intravasal Occlusive Devices (RIOD)
c.Penyumbatan
vas deferens kimiawi
dilakukan
penyumbatan terhadap vas deferens menggunakan zat-zat kimiawi berupa :
1.Quinacrine
2.Ethanol
3.Ag-nitrat
·
Konseling
pasca operasia
1.Menjaga
daerah insisi agar tetap kering
2.Tidak
menarik-narik atau menggaruk-nggaruk luka yang sedang dalam penyembuhan.
3.Memakai
penahan skrotum (celana dalam).
4.Menghindari
mengangkat benda berat dan kerja keras untuk 3 hari.
5.Klien
boleh bersenggama sesudah tidak merasa sakit (hari ke 2-3), namun untuk
mencegah kehamilan,pakailah kondom atau cara kontrasepsi lain selama 3 bulan
atau sampai ejakulasi15-20 kali.
6.Periksa
semen 3 bulan pasca vasektomi atau sesudah 15-20 kali ejakulasi
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Keluarga Berencana (KB) adalah istilah yang mungkin
sudah lama anda kenal. KB artinya mengatur jumlah anak sesuai kehendak Anda,
dan menentukan sendiri kapan Anda ingin hamil. Bila Anda memutuskan untuk tidak
segera hamil sesudah menikah, Anda bisa ber-KB. Layanan KB di seluruh Indonesia
sudah cukup mudah diperoleh. Ada beberapa metoda pencegahan kehamilan, atau
penjarangan kehamilan, atau kontrasepsi, bisa Anda pilih sendiri.
Tak seorang pun boleh memaksa Anda mengikuti program
KB. tak seorang pun bisa menggunakan alat KB tertentu bila itu bukan pilihan
Anda. Tetapi kalau alat yang Anda pilih bisa membahayakan diri Anda sendiri
atau, memperparah penyakit yang sudah anda derita, pekerja kesehatan mungkin
menyarankan alat lain yang mungkin lebih aman. Meskipun tidak ada paksaan, bila
Anda telah mengerti risiko-risiko yang mengancam kesehatan atau bahkan
keselamatan Anda sendiri sehubungan dengan kehamilan dan persalinan, selayaknya
Anda mengikuti program KB atas kesadaran sendiri.
Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: Memperbaiki
kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa, Mengurangi angka
kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa, Memenuhi permintaan
masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang berkualitas, termasuk upaya-upaya
menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah
kesehatan reproduksi.
Umumnya perempuan yang menghendaki pembatasan jumlah
anak adalah perempuan yang sudah punya kesempatan belajar dan mencari nafkah
sendiri, serta statusnya cukup setara dengan laki-laki dalam masyarakatnya.
Saran
Jutaan perempuan di seluruh dunia selama ini sudah
menggunakan metoda KB yang kami paparkan dalam halaman-halaman sebelumnya.
Malahan metoda-metoda itu lebih aman ketimbang hamil dan bersalin. Bila Anda
memilih untuk tetap ber-KB. Sebagian perempuan menginginkan banyak anak –
khususnya di tengah-tengah masyarakat-masyarakat yang miskin, tak memperoleh
pembagian tanah yang adil, sumber daya kurang, dan keuntungan social tipis.
Anak-anak membantu pekerjaan orang tua sehari-hari, dan merawat mereka di usia
lanjut. Di banyak tempat, jumlah anak yang sedikit dianggap sebagai kemewahan
(hanya orang tua yang berkecukupan saja yang mampu mengurangi jumlah anak).
Tetapi sebagian perempuan lain menganggap bahwa
banyaknya anak justru makin memiskinkan keluarga, dan mempersualit pengentasan
nasib mereka. Banyak orang tua yang sedih dan menyesal karena kebanyakan anak,
tidak mampu memberi mereka penghidupan yang layak. tidak mampu menyekolahkan
mereka sampai jenjang yang tinggi, dan akibatnya anak-anak mereka itu tak
mendapat peluang memperbaiki generasi mereka.
Yang jelas, tidak peduli di manapun (dalam masyarakat
apapun) Anda berada, Anda akan lebih sehat, dan melahirkan anak-anak yang jauh
lebih sehat, bila Anda memegang kendali atas penentuan berapa banyak anak yang
akan anda miliki, dan kapan akan hamil.
Mungkin Anda sudah mengalami sendiri desakan-desakan
dari segala penjuru untuk ber-KB atau sebaliknya agar jangan ber-KB. Memang nasihat-nasihat
orang lain bisa diambil manfaatnya, tetapi mau ber-KB atau tidak, sepenuhnya
adalah keputusan Anda sendiri. Kalau Anda sudah mengambil keputusan akan
ber-KB, kini tiba saatnya memilih metoda yang paling cocok. Agar Anda mampu
memilih dengan tepat, Anda harus mempelajari keuntungan dan kerugian setiap
metoda terlebih dahulu.
DAFTAR PUSTAKA
· Prawihardjo,
Sarwono. 2006. Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi. Jakarta :
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
A.latar belakang..........................................................................................................
B.Rumusan Masalah...................................................................................................
C.Tujuan makalah......................................................................................................
D.Manfaat makalah...................................................................................................
BAB II
Pengertian kontrasepsi
mantap...................................................................................
Jenis
kontrasepsi.........................................................................................................
Keuntungan dan kerugian
kontrasepsi........................................................................
BAB III
Penutup..........................................................................................................................
Kesimpulan....................................................................................................................
Saran..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar